Archive for Juli, 2008

h1

Mahasiswa Miskin Diberi Kemudahan

Juli 12, 2008
Jumat, 04 Juli 2008
Padang, Padek—Calon mahasiswa dari keluarga miskin yang diterima di Universitas Andalas (Unand) tak perlu berkecil hati. Pihak Rektorat Unand berjanji memberikan keringanan dalam pendaftaran ulang. Selain mendapat dispensasi dengan membayar di belakang, juga kemudahan lainnya saat kuliah.

Rektor Unand melalui Pembantu Rektor I Prof Dr Novesar Jamarun menegaskan itu, kemarin. ”Mahasiswa miskin mesti menunjukan bukti-bukti ia miskin. Lalu, membuat pernyataan akan melakukan pembayaran di kemudian hari. Selain itu, kita akan mencari jalan untuk melunasi pembayaran yang telah ditetapkan. Yang penting calon mahasiswa itu jujur,” jelas rang Sumpurkudus, Sijunjung, ini.

Artinya, tambah Novesar, jika mereka hanya memiliki uang separohnya, maka Unand masih menerima jumlah uang tersebut dan sisa dapat diselesaikan setelah mengikuti kuliah. Intinya, tegas Novesar, tidak ada pendidikan yang gratis. Untuk tahun ini, Unand menerima mahasiswa dari jalur PMDK sebanyak 817 orang. Sedangkan mahasiswa yang diterima dari jalur SNM PTN 2.500 orang. Jumlah itu ditambah dengan penerimaan dari jalur mandiri sebanyak 1.400 mahasiswa. ”Jumlah mahasiswa yang diterima dari program mandiri tidak di semua jurusan,” jelasnya.

Mahasiswa yang diterima dengan jalur PMDK berasal dari Sumatera dan Jawa. Khusus untuk Sumbar, Unand menampung 70 persennya. Sisanya dari luar Sumbar. Hingga penutupan pendaftaran calon mahasiswa yang diterima melalui jalur PMDK kemarin, menurut Novesar sudah 700-an yang mendaftar dari 817 yang diterima. Sisanya berkemungkinan mendaftar ke perguruan tinggi lain.

Ia juga menambahkan, setiap tahunnya mahasiswa miskin di Unand diberikan beasiswa. Tahun ini Unand memiliki 25 bentuk beasiswa dari berbagai lembaga pendonor. Selain mahasiswa terkait tidak mampu, penerima beasiswa juga memiliki prestasi. Apakah secara akademik atau di lembaga kemahasiswaan. ”Setiap mahasiswa penerima beasiswa mesti aktif di salah satu unit kegiatan mahasiswa,” tegas dosen F-MIPA ini.

Bantuan Terus Mengalir

Setelah Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Kota Padang menyerahkan bantuan untuk delapan calon mahasiswa miskin yang diterima melalui jalur PMDK di Unand, IAIN Imam Bonjol, dan Politeknik Negeri Padang, Selasa lalu (1/7). Kemarin, giliran salah seorang Hamba Allah yang memiliki usaha tekstil di kawasan Lintas Pasar Raya, Padang. Ia menyerahkan bantuan itu senilai Rp10 juta dan diterima langsung Ketua Badan Pekerja Bazda, Maigus Nasir di kediaman Hamba Allah tersebut.

Kedelapan mahasiswa itu, Ariwijaya Kusuma (Teknik Elektro Unand), Mustafa Ardi (Tarbiyah IAIN IB), Dedy Suryono (Unand), Sylvia Okvitasari (Ekonomi Unand), Lukmanul Hafiz (Teknik Mesin Unand), Fatma Arsya (Unand), Alex Wirman (Politeknik Unand) dan Roza Nelvita (Akuntansi Unand).

Ketika ditanya Padang Ekspres, Hamba Allah itu tidak bersedia menyebutkan identitasnya. “Saya orang tak bersekolah dulunya. Saya tidak mau nasib yang sama juga dialami generasi saat ini. Kedelapan mahasiswa undangan itu memiliki hak atas pendidikan. Tugas kita menyelamatkannya,” ungkapnya.

Sementara Maigus Nasir usai menerima bantuan itu mengatakan, akan membagikan bantuan tersebut pada kedelapan siswa itu. ”Dana ini kita salurkan kepada kedelapan mahasiswa tersebut secara proporsional. Apalagi bantuan yang kami berikan belum sepenuhnya menalangi semua pembayaran tersebut,” ujarnya.

5.300 Mahasiswa Terima Bantuan

Untuk Sumbar, 5.300 mahasiswa Unand dan UNP menerima bantuan beasiswa yang disalurkan September mendatang. Di Unand saja terdata 3.314 mahasiswa miskin. Mereka berasal dari keluarga kurang mampu yang belum menerima beasiswa dari sponsor lainnya. (mg7)

h1

Sopir Tewas, Penumpang Luka Parah, Tangki Pembawa Air Mineral Masuk Jurang

Juli 12, 2008
Jumat, 04 Juli 2008

Padang, Padek— Jalan raya Padang Solok di kawasan Panorama I Lubuk Paraku Ladang Padi kembali makan korban. Kali ini yang merasakan keganasan kawasan tersebut, satu unit mobil tanki pembawa air mineral. Tangki dengan Nopol BA 9486 JR  itu masuk jurang sedalam 125 meter, Rabu malam dini hari (3/7).

Akibatnya sopir, Yandri (48) tewas di tempat dan penumpang yang tak lain adalah anak korban, Rusdian Arnas (16) mengalami patah pinggang. Diduga Yandri (48) mengalami kelelahan dan tidak dapat mengendalikan mobilnya saat berada di tingkungan menurun saat melintasi kawasan Ladang Padi sekitar pukul 00.00 WIB.

Petugas dari olah TKP Laka Lantas Poltabes Padang melakukan evakuasi korban bernama Rusdain Arnas, yang lebih dulu dibawa ke RSUP M Djamil Padang sekitar pukul 4.30 WIB. Baru kemudian mengevakuasi jasad Yandri, pada Rabu pagi sekitar pukul 7.30 WIB.

Informasi yang dihimpun Padang Ekspres di TKP, jasad Yandri sempat terlantar beberapa jam di mobil dalam kondisi terjepit.  Hingga berita ini diturunkan, mobil tangki yang menewaskan pria paroh baya itu masih belum bisa diderek ke atas bibir jurang oleh unit Laka lantas.

Mobil tersebut membawa air minum isi ulang yang dibawa dari Solok. Saat di dalam jurang kondisinya sudah hancur. Salah seorang saksi Lelek (40), warga Ladang Padi, kepada Padang Ekspres mengatakan sebelumnya tangki yang dikendalikan Yandris itu terjun ke dalam jurang, ia sempat terpepet oleh mobil lainnya yang datang dari arah berlawanan. Mobil tangki itu datang dari Solok menuju Padang.

Sedangkan mobil lainnya datang dari arah berlawanan. “Diduga sopir mengalami kelelahan dan  tidak dapat mengendalikan kendaraannya dengan baik saat menuruni jalur Sitinjau Laut ,” tambah Lelek. “Setelah terpepet itu, mobil tangki tidak terkendali di bibir jurang.

Sedangkan mobil lainnya itu melarikan diri,” tambah Lelek. Hal senada juga dikatakan Bujang (35) saksi lain yang juga warga Ladang Padi. Ia sempat mendengar suara benturan mobil. Sementara itu di tempat terpisah, Kanit Laka Lantas Poltabes Padang Iptu Irwandi yang dihubungi Padang Ekspres membenarkan terjadinya peristiwa tersebut.

“Berdasarkan olah TKP anggota di TKP, kami menemukan pecahan kaca spion.Diduga mobil ini bersinggungan dengan mobil lainnya. Hanya saja kendaraan yang melarikan diri itu belum diketahui plat nomornya. Sementara itu, jajarannya baru mengetahui peristiwa ini dua jam setelah kejadian.

Irwandi menyebutkan, korban Rusdain Arnas berhasil diselamatkan dengan membawanya ke RSUP M Djamil. Sedangkan Yandri tidak terselamatkan. “Kita akan menyelidiki mobil lainnya yang terlibat pada kejadian tersebut,” terang Irwandi. (mg7)


h1

Empat Ranmor Raib Saat Konser

Juli 12, 2008
Jumat, 04 Juli 2008
Padang, Padek— Pengunjung konser konser musik Padi dan Ungu yang digelar, Rabu malam (2/7) di Lanud Tabing, tapakiak. Pasalnya empat sepeda motor penonton digondol maling saat hentakan musik kedua grup berlangsung.
Akibatnya Rikar (21), Avandi (23), Eriandra (20), dan Hendra (25) tersentak saat melihat kendaraannya tidak berada di TKP lagi setelah konser usai.

Keempat sepeda motor yang dilarikan si tangan jahil, yakni tiga unit Yamaha RX King dan Honda Legenda. Kejadian itu bermula dari Rikar yang datang bersama rekannya ke Lanud Tabing untuk melihat konser musik Padi dan Ungu. Setelah memarkirkan kendaraan dan memastikan dalam kondisi terkunci, baru lah mereka masuk arena konser.

Usai Rikar warga Bandarbuat mengalamin nasib apes, hal yang sama juga dialami Avandi (23). Pemuda  yang bertempat tinggal di Aspol Lolong ikut shock setelah sepeda motornya jenis Honda Legenda BA 4131 DG tidak ada lagi di tempat parkir. Kemudian korban lainnya Eriandra (20) yang tinggal di Lubukbuaya dan Hendra (25), warga Kototangah.

Sementara itu Kapoltabes Padang melalui Kapolsek Koto Tangah AKP Indra Junaidi yang dihubungi Padang Ekspres membenarkan kejadian tersebut “Pelaku pencurian ini masih dalam tahap penyelidikan,” aku Indra yang baru saja naik pangkat empat hari lalu. Akibat peristiwa tersebut, korban mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Ditambahkan Indra, diduga pelaku sudah mengintai calon korbanya. (mg7)


h1

Pasokan BBM Sempat Terputus

Juli 12, 2008
Kamis, 03 Juli 2008
Padang, Padek— Antrean pengendara motor untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kembali terjadi di Kota Padang. Ini disebabkan sejumlah SPBU itu alami kehabisan pasokan BBM jenis premium.

Berdasarkan pantauan Padang Ekspres, antrean pengendara terjadi di  SPBU depan kampus AKBP Khatib Sulaiman, SPBU di sebelah kantor Nissan Khatib Sulaiman dan SPBU Jalan Sutomo. Koordinator operator SPBU depan kampus AKBP Khatib Sulaiman, Mulyadi saat dihubungi Padang Ekspres mengaku antrean panjang terjadi karena SPBU tempat lain tidak dapat menampung masyarakat yang membutuhkan BBM.

Akibatnya SPBU ini kebanjiran pengendara yang ingin mengisi BBM. Sayangnya antrean panjang tersebut tidak bisa memenuhi kebutuhan BBM pengendara. Pasokan premium di SPBU habis sekitar pukul 10.00 WIB. “Minyak habis, sedangkan pasokan tambahan dari Telukkabung terlambat sampai.

Minyak baru sampai sekitar pukul 12.00 WIB,” ujarnya. Kondisi yang sama juga terlihat di SPBU sebelah Nissan Khatib Sulaiman. Hanya saja tempat ini sepi karena tidak memiliki pasokan premium. Kondisi serupa juga terjadi di SPBU kawasan Jalan Sutomo.

Pompa bensin ini sempat antrean panjang pengendara sepeda motor karena mati lampu. Sedangkan diesel sebagai pengganti listrik terlambat aktif. Akibatnya pengendara mobil terpaksa keluar dari kawasan SPBU tersebut. Terhentinya pelayanan tersebut terjadi sekitar 15 menit.

Keterlambatan

Sales Representatif BBM Retail Wil VIII Sumbar Nafwan Tanjung mengatakan tidak ada kelangkaan BBM premium di kawasan Sumbar. Permasalahan tidak adanya BBM di SPBU Khatib Sulaiman, hanyalah permasalahan keterlambatan armada pembawa premium.

”Itu bukanlah masalah kelangkaan. Hanya keterlambatan armada yang banyak mengantar ke sejumlah tempat. Jika hanya satu atau dua SPBU yang tidak ada premiumnya, itu bukan kelangkaan namanya,” ujarnya. Ia mengatakan hingga saat ini stok BBM untuk Sumbar mencukupi untuk lima hari ke depan. Ia mengimbau kepada warga untuk tidak terlalu panik dengan permasalahan ini. (mg7/ni)

h1

Bakal Dibuka Mendag

Juli 12, 2008
Kamis, 03 Juli 2008

Padang, Padek— Persiapan Padang Fair dalam rangka perayaan HUT ke-339 Kota Padang, hampir rampung. Hingga saat ini sekitar 71 stand dari target 100 stand dipastikan ikut dalam pameran multi komiditi yang dilaksanakan 7 hingga 17 Agustus.

Stand tersebut, diikuti berbagai kalangan pengusaha, pameran garmen, properti, elektronik, otomotif, perbankan. Juga diisi stand pendidikan dari Universitas Andalas dan Universitas Bung Hatta. Peserta lainnya berasal dari provinsi luar Sumbar, di antaranya Lampung, DKI, Bali, Jatim, dan Sumut.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan  Energi (Disperindagtamben) Heryanto Rustam mengatakan Padang Fair ini akan dibuka Menteri Perdagangan RI Marie Elka Pangestu. ”Kehadiran Menteri Perdagangan itu nantinya dapat memberikan spirit bagi peserta pameran untuk memanfaatkan momen sekali setahun itu dengan peluang bisnis.

Sebab, para pebisnis setiap langkahnya selalu berdampak pada ekonomi,” ungkapnya didampingi Pimpinan PT Solindo Duta Concex Chairul Umaya, sebagai pelaksana teknik Padang Fair. Heryanto Rustam, mengatakan Pemko Padang mengharapkan selama Padang Fair ini pengusaha yang ikut dapat melakukan pertukaran informasi bisnis dan potensi pasar di Padang bisa mengisi kebutuhan persaingan bisnis di luar provinsi.

Sehingga pengusaha di Sumbar ini tidak sekadar bagak kandang, yang hanya mampu bersaing di negeri sendiri. Chairul Umaya mengatakan arena Padang Fair ini ditarget dapat menimbulkan perputaran uang senilai Rp2 miliar.

“Jumlah Rp2 miliar suatu hal yang wajar. Pada Padang Fair tahun lalu sudah Rp1,2 miliar. Saat itu, panitia tidak terlalu memberikan kesempatan pada PKL berjualan di tempat yang baik. Kini PKL kita berikan space yang cukup representatif. Karena perekonomian di kota ini lebih banyak didominasi pedagang kaki lima,” tutur Chairul.

Selain pameran, Padang Fair juga diwarnai dengan pelbagai macam hiburan. Di antaranya 13 macam lomba kesenian, baik tradisional dan modern. Sedangkan hiburan lainnya juga menampilkan artis ibukota dan artis kondang lokal.  Di puncak acara nantinya dilakukan pengundian sepeda motor bagi pengunjung yang beruntung. Untuk itu, warga Kota Padang jangan melewatkan kesempatan untuk mengunjungi arena Padang Fair nanti. (mg7)


h1

Identitas Mayat Masih Diselidiki Polisi

Juli 12, 2008
Kamis, 03 Juli 2008
Padang, Padek— Identitas mayat laki-laki yang ditemukan warga di dasar sungai Batang Bungo tepatnya di Jambatan Buai Kelurahan Mato Aie Kecamatan Padang Selatan, Selasa (1/7) lalu, masih dalam tahap penyelidikan polisi. Pasalnya hingga kemarin jasad pria yang bercelana warga coklat itu masih terbujur kaku di ruangan kamar mayat RSUP Dr M Djamil Padang.

Kapoltabes Padang melalui Kapolsek Padang Selatan AKP Pahala Simanjuntak saat ditemui Padang Ekspres di ruang kerjanya mengatakan jajarannya masih melakukan penyelidikan terhadap tewasnya mayat laki-laki tanpa identitas tersebut.

“Kita masih melakukan penyelidikan. Sedangkan beberapa saksi-saksi yang ditemui TKP sudah dimintai keterangannya. Kita juga menyayangkan sikap warga yang menjadi saksi ahli pada penemuan mayat tersebut. Sepertinya warga masih takut-takut menjadi saksi dalam sebuah kejadian. Padahal polisi akan mengamankan dan melindunginya,” tutur Pahala yang baru satu bulan di Polsekta Padang Selatan.

Pahala berharap agar saksi yang pertama kali menemukan mayat itu mau muncul dan memberikan keterangan. “Keterangan saksi ahli sangat dibutuhkan polisi untuk penyidikan,” tegasnya.  Saat ditemukan warga, mayat lelaki tersebut ditaksir berusia sekitar 20 tahun. Waktu itu ditemukan pertama kali oleh tukang jala.

Sayangnya tukang jala tersebut langsung menghilang. Ketika dievakuasi warga, kondisi lelaki itu hanya memakai celana pendek coklat. Ia berada di dasar Sungai Batang Bungo, Jambatan Babuai, Kelurahan Mato Aie, Kecamatan Padang Selatan.Jidat kiri mengucurkan darah segar. Sedangkan bahagian tubuh lain tidak terdapat luka-luka yang mencurigakan. Dari pengakuan warga sekitar yang berhasil dihimpun di TKP, menyebutkan lelaki itu bukan warga sekitar. (mg7)

h1

Kota Sehat Belum Tercapai

Juli 12, 2008
Kamis, 03 Juli 2008
Padang, Padek— Obsesi Pemko Padang mewujudkan Kota Padang Kota sehat 2010 hingga kini masih dalam bentuk lips servis. Pasalnya sembilan tatanan indikator masyarakat sehat hingga sekarang masih belum dapat terpenuhi. Saat ini dua indikator yang belum tercapai itu kawasan pertambangan sehat, dan kawasan industri perkantoran sehat.

Kondisi seperti itu belum sepenuhnya dirasakan masyarakat yang tinggal di kawasan Kecamatan Lubuk Kilangan (Luki) hingga saat kini atas aktivitas pabrik PT Semen Padang. Ketua Forum Kota Sehat Padang Rukhayah Anwar saat berada di Kantor Camat Luki pada pembentukan pengurus Forum Kecamatan Sehat Luki mengatakan, sejak keberadaaan Forum Kota Sehat di Padang, indikator dari kota sehat itu dilihat dari tatanan kesehatan.

Dari sembilan tatanan yang ada, masih ada dua indikator yang belum tercapai yaitu indikator kawasan pertambangan sehat, dan kawasan industri perkantoran sehat. “Tidak dapat dipungkiri hingga hari ini masih banyak warga belum merasakan program kota sehat tersebut, seperti yang terjadi di Luki.

Pada hal capaian utama dari program kota sehat adalah menciptakan kondisi yang bersih, baik itu menyangkut udara, air atau limbah lainnya,” akunya. Ditambahkan Rukhayah, sejak tahun 2003 hingga 2007 Kota Padang baru bisa meraih penghargaan pada Kota Sehat tingkat nasional pada peringkat ketiga tahun 2003 dalam kategori Swastisaba Padapa.

Kemudian di tahun 2005 mendapat juara kedua di bidang Swastisaba Werda, dan peringkat kedua Swastisaba Wistara tahun 2007. “Pewujudan kota sehat dimulai dari level keluarga, kelurahan, kecamatan hingga kota. Untuk itu di setiap kelurahan mersti terdapat Forum Kelurahan Sehat.

Dari sini baru segala progam kota sehat di Padang dapat dicapai,” terang Sekretaris GAN Kota Padang ini .
Di tempat yang sama, Camat Luki Nasril, usai pembukaan pembentukan pengurus Forum Kecamatan Sehat Kecamtan Luki mengatakan mewujudkan kota sehat harus dimulai dari bawah. ”Semuanya tidak mesti melihat dari fisiknya. Akan tetapi diwujudkan dari rohani. Jika rohani kita telah sehat, baru masyarakat dapat mewujudkan sehat di sektor fisik,” jelasnya. (mg7)


h1

Premium Habis, SPBU Khatib Antre

Juli 12, 2008
Rabu, 02 Juli 2008
Padang, Padek— Usai kenaikan harga BBM sebulan lalu, warga Kota Padang kembali mengalami kelangkaan BBM. Buktinya kemarin sekitar pukul 09.00 WIB, SPBU Khatib Sulaiman depan kampus AKBP mengalami putus stok minyak jenis premium. Akibatnya antrean panjang hingga badan tidak dapat dihindarkan.

Suasana antrean panjang dan wajah gusar disertai kepanikan sebagian warga yang sedang mengisi BBM di tempat itu terjadi sekitar pagi hari. Pengendara yang telah lama mengantre sempat mengeluarkan nada ketus. “Alah naik minyak, payah lo mancarinyo,” ungkap Dedi (34) TKP.

Hal senada juga diungkap Man (27). Pengendara ini terpaksa mengantre selama setengah jam lebih. Bahkan antrean yang nyaris memakan badan jalan membuat macet jalan Khatib Sulaiman.

Saat dikonfirmasikan pada pihak SPBU, Koordinator Operasional Mulyadi mengatakan, putusnya BBM disebabkan permintaan dari pengendara yang mengisi BBM meningkat dari hari seperti biasa. “Biasanya tempat kami banyak dikunjungi pengendara, apabila tempat lain stoknya sudah habis. Sehingga kita cukup keteteran melayani konsumen,” jelas Mul.

Dijelaskannya, kekosongan itu tidak dapat dihindarkan dan berlangsung selama satu jam lebih. Pria yang cukup senior di SPBU ini mengakui tangki pembawa minyak sedikit terlambat datang ketempatnya. Meskipun SPBU ini telah didatangi satu unit tangki pembawa BBM, tapi antrean panjang masih mewarnai kawasan teresebut. Antrean panjang lebih banyak terdapat di pompa sepeda motor.

Di tempat berbeda, Sales Area Manager Pertamina Sumbar Tengku Badarsyah yang dihubungi Padang Ekspres tidak bersedia memberikan keterangan atas kejadian tersebut. Sebab, saat kejadian ia belum mendapatkan laporan dari jajarannya. Begitu juga dengan Humas Pertamina Sumbar Suroto dan Sales representatif Retail Wilayah VIII Sumbar tidak dapat dihubungi. (mg7)

h1

Warga Diimbau Waspadai Pencurian

Juli 12, 2008

Kamis, 03 Juli 2008

Padang, Padek— Kebijakan pemadaman listrik bergilir PT PLN (Persero) hingga September mendatang membawa dampak luas terhadap terganggunya operasional sejumlah dunia usaha industri. Tak hanya itu, pemadaman listrik bergilir secara tidak langsung juga menimbulkan kerawanan terhadap tindakan pencurian. Buktinya selama Juni lalu, telah terjadi tiga kasus pencurian di saat pemadaman listrik di rumah warga pada malam hari di kawasan Padang Timur. Total kerugian pada kejadian tersebut sekitar Rp76 juta.

Kapolsekta Padang Timur AKP Taufik yang ditemui Padang Ekspres di ruang kerjanya mengatakan tindakan pencurian itu terjadi pada malam hari. Biasanya saat warga tertidur. Ketiga peristiwa pencurian itu tempat kejadian perkaranya (TKP) di rumah Jalan Aurduri No 2 Padang Timur. Saat itu tersangka berhasil menggondol barang barang berharga. Diantaranya berupa laptop, hp, kalung emas, cincin emas, dan jam tangan. Aksi maling itu terjadi pada Kamis dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.

Kejadian yang sama terjadi di kawasan gang Ikan Nila, Parak Karakah di hari yang sama satu jam berikutnya. Aksi ini memakan korban rumah anak kos mahasiswa. Tersangkanya berhasil membawa kabur satu unit HP beserta uang tunai Rp80 ribu.

Aksi pencurian malam hari yang terakhir terjadi sehari berikutnya di kawasan komplek Fillano di kawasan Parak karakah. Akibatnya korban mengalami kerugian senilai Rp5 juta. Tersangka membawa kabur barang bukti berupa HP, dan jam tangan merek Rolex.

“Tindak kriminal tidak hanya sekedar terjadi pada pemadaman bergilir. Hanya saja saat itu kebetulan pada listrik padam. Untuk itu kepada masyarakat agar lebih waspada akan keselamatan jiwanya. Baik jiwa maupun harta. Untuk itu masyarakat mesti lebih hati saat berada dalam rumah.

Terutama di listrik pada,” jelas Taufik. Dilanjutkan Taufik, kejadian seperti ini menggunakan modus yang berbeda-beda. “Ada yang mengupak rumah korban, ada yang mencongkel dan banyak modus lainnya,” tutup Taufik.(mg7)

h1

500 Tangkai Bunga Putih Disebar

Juli 3, 2008
Senin, 30 Juni 2008
Padang, Padek—Ratusan pengendara di perempatan Hang Tuah, Pemuda dan Diponegoro dihadiahi bunga putih dan stiker bertuliskan “Jauhkan Narkoba”, Minggu (29/6) pagi. Aksi ini dilakukan Badan Anti Narkoba (BNK) Kota Padang bersama puluhan anak muda Kota Padang yang tergabung pada pelbagai organisasi antinarkoba. Pemberian hadiah bunga yang berjumlah 500 tangkai dan stiker 4.000 lembar ini dalam rangka memperingati Hari Anti-Narkoba Internasional (HANI).

Aksi yang dipimpin Sekretaris BNK Kota Padang Kompol Zulfahmi, diikuti beberapa pemuda berkewarganegaraan Inggris yang tergabung dengan LSM British Council. Organisasi ini tergabung dengan pemuda Indonesia pada pertukaran pemuda Global X Change. Selain itu juga diramaikan LSM Gerakan Anti Narkoba (GAN) Kota Padang, Forum Kota Sehat, Korps Padang, dan Pemuda-Pemudi Anti Narkoba (PPAN) Kota Padang. Sekretaris BNK Padang Zulfahmi mengatakan, saat ini orangtua masih takut-takut mengantisipasi peredaran narkoba di lingkungan keluarga.

Sebab, orangtua merasa malu jika anaknya diketahui orang banyak terjerumus pada obat-obat terlarang tersebut.
“Orangtua baru sadar dan mau membantu anaknya lepas dari jeratan narkoba, apabila anaknya telah masuk bui,” ujar Zulfahmi, yang juga Kabag Binamitra Poltabes Padang ini. Padahal, jika seorang pengidap narkoba sedang menjalani rehabilitasi di lingkungan keluarga dan rumah sakit akan mendapat perlindungan dari kepolisian. “Semua itu dibuktikan dengan keterangan dari dokter yang menanganinnya. Dalam UU No 5 tahun 1997 golongan psikotropika golongan 2 dan 4 dapat digunakan untuk kesehatan berdasarkan ketentuan dokter. Sedangkan psikotropika golongan 1 jelas terlarang di Indonesia.

Jika diketahui orang yang mengkonsumsi atau membawanya, maka langsung dijerat pasal 22 tahun 1997 dengan ancaman hukumannya minimal lima tahun,” terangnya. Ketua BNK Padang Yusman Kasim mengatakan narkoba kini sudah menjadi musuh besar masyarakat. “Pengantisipasian narkoba ini selain melibatkan aparat, juga harus dilakukan pihak orangtua. Tanpa keberanian orang tua mengungkap semua dilakukan anaknya, maka peredaran narkoba tidak dapat diminimalisir kota ini,” tegas Yusman. (mg7)