Archive for Juli, 2008

h1

Maling Gondol Uang Rp100 Juta

Juli 30, 2008
Jumat, 11 Juli 2008
Padang, Padek— Aksi pencurian di Kota Padang kian nekat, buktinya uang senilai Rp100 juta yang disimpan pemiliknya Zulheki (43), didalam mobil kijangnya dicuri, pada Kamis (10/7) pagi. Aksi yang dilakukan pencuri terbilang dan berani, soalnya dilakukan di siang hari. Pencuri mengambil uang Zulheki, dengan cara memecahkan kaca salah satu pintu mobil kijang pria ini. Akibat kejadian itu korban menderita kerugian Rp100 juta.

Informasi yang di peroleh Padang Ekspres di lapangan menyebutkan semula pemilik mobil H Zulheki (43) warga Jalan Dr M Hatta, Kuranji ini memarkirkan mobilnya di depan rumah kenalanya Asna Yeti (50) di Alai Timur No 38 Kelurahan Alai Parak Kopi, Kecamatan Padang Utara.

Kedatangan Zulheki ke Alai ini setelah mengambil uang di bank BCA Sawahan seorang diri, dengan menggunakan mobil Kijang metalik BA 2390 JV. Sampai di  rumah Asna Yeti, mobil diparkir dalam keadaan pintu terkunci. Namun uang tetap tersimpan dalam dasboard mobil. Yakin aman, korban pun masuk ke dalam rumah.

Beberapa menit berselang Asna Yeti melihat seorang lelaki keluar dari mobil korban dengan membawa bungkus plastik. Spontan Asna Yeti berteriak maling beberapa kali. Namun pelaku keburu kabur menggunakan sepeda motor. Ketika korban bersama melihat ke dalam mobil, ternyata pencuri berhasil membawa lari uang Rp100 juta yang diambil korban dari Bank, Kamis pagi.

Selang beberapa saat kemudian, korban langsung melaporkan kejadian yang dialaminya ini ke Poltabes Padang. Smentara itu KA SPK Aipda Zulkornel pada koran ini membenarkan telah terjadinya pencurian di atas mobil. Laporan korban itu tertulis   dalam laporan polisi dengan nomor: LP/1354/K/VII/2008-Tabes. “Untuk sementara kita menerima laporan korban dan menindaklanjutinya secepat mungkin,” terang Zukornel.  (mg7)

h1

Juli 30, 2008

Lurah Dilaporkan ke Panwaslu

Kamis, 10 Juli 2008
Padang, Padek— Empat Lurah dilaporkan Tim Relawan pasangan independen Ibrahim- Murlis Muhammad (IMAM), ke  Panwaslu Pilkada Kota Padang, Selasa (8/7). Pelaporan itu dilakukan atas sikap terlapor tidak mau memberikan tanda tangannya untuk surat keterangan tanda penduduk (SKTP) warganya.

Keempat lurah itu yakninya Lurah Alang Lawas Kecamatan Padang Selatan Werian, Lurah Pasa Gadang Kecamatan Padang Selatan Adrianus, Lurah Koto Baru Kecamatan Lubuk Begalung Zuliman, dan Lurah Ulak Karang Selatan Kecamatan Padang Utara Syafrial.

Semua laporan itu diterima langsung Ketua Panwaslu Pilkada Kota Padang Maulid Hariri Gani. “Kita hingga sekarang baru menerima empat laporan. Semuanya masih berasal dari pelapor yang sama, Tim Relawan IMAM. Hingga hari ini (kemarin, red) Panwaslu telah melakukan pemanggilan. Baik terlapor maupun pelapor,” terang Maulid.

Diungkapkan Maulid, pihaknya yang langsung memanggil keempat terlapor, namun belum ada tanggapan. “Kita sekadar melakakukan tugas, sesuai dengan aturan perundang-undangan. Jika yang dipanggil tidak datang, maka kita akan memanggil terkait lagi,” terangnya.

Dikatakannya, bentuk keluhan dari laporan Tim Relawan IMAM tersebut masih dalam bentuk yang sama, yakni tidak maunya lurah, terlapor, memberikan tanda tangannya di Surat Keterangan  Tanda Penduduk (SKTP). Surat tersebut dikeluarkan RT. Sedangkan lurahnya hanya dimintai untuk mengetahui.

“Kita belum bisa memutuskan siapa yang salah dalam hal ini. Kita masih menyelidiki laporan itu berdasarkan Undang-undang,” terangnya. Yang jelas, lanjut Maulid Hari Gani, SKTP yang digunakan mestinya dikeluarkan lurah. Bukan RT. Dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 2007 tentang kependudukan, menjelaskan  SKTP dikeluarkan lurah.

Hari ini Panwaslu akan memeriksa terlapor. “Persoalannya lurah-lurah saat ini sedang melakukan reses,” tutup pria alumnus Ilmu Sejarah Unand ini. Sementara itu, Cawako independen Ibrahim yang ditemui Padang Ekspres di poskonya menyayangkan sikap lurah yang tidak mau memberikan tanda tangan tersebut. “Yang jelas mengetahui seseorang itu warga dalam daerah tertentu, ialah Ketua RT, bukan lurah,” katanya.

Ditambahkan Ibrahim, penduduk Kota Padang 50 persennya tidak memiliki KTP. Makanya SKTP sangat membantu warga memberikan dukungannya pada calon walikota yang diingikannya. “Sejak relawan kita melakukan sosialisasi, rata-rata warga Kota Padang tidak memiliki KTP. Sedangkan yang memiliki KTP sebagiannya dalam keadaan tidak berlaku lagi. Untuk itu SKTP sangat membantu warga menyuarakan aspirasinya,” tutup Ibrahim.

Untuk Apa SKTP

Lurah Ulak Karang Selatan Kecamatan Padang Utara Syafrial, salah seorang dari keempat Lurah dilaporkan itu saat dihubungi koran ini enggan memberikan komentar atas laporan tersebut. Namun bagi Camat Padang Utara Elfian Putra Ifadi yang membawahi Lurah Ulak Karang Selatan mengatakan, penerbitan SKTP dapat dilakukan apabila penduduk tersebut tidakmemiliki KTP dan Kartu Keluarga.

“Jika penduduk tersebut memiliki KTP, untuk apa SKTP diterbitkan. Ini melanggar UU tentang kependudukan No 23 tahun 2006,” jelas Elfian. “Tindakan yang dilakukan lurah tersebut merupakan suatu hal yang wajar. Sebab bisa nantinya menjadi permasalahan di kemudian hari,” tutup Elfian.  (mg7)

h1

Empat Rumah Ludes Terbakar

Juli 30, 2008
Rabu, 09 Juli 2008
Padang, Padek— Tiga jam pascakebakaran satu unit rumah di Ulakkarang, Kecamatan Padang Utara, si jago merah kembali menghanguskan empat unit rumah di RT 1RW 02 Kelurahan Seberang Padang, Kecamatan Padang Selatan, sekitar pukul 20.00 WIB tadi malam. Akibatnya empat kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal dan terpaksa mengungsi ke penampungan sementara.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Padang Ekspres di Tempat Kejadian Peristiwa (TKP), api diduga berasal dari kompor meledak di salah satu rumah. Dalam sekejap api membesar dan membakar tiga rumah lainnya yang berada bersebelahan.

Ai (38), salah seorang warga yang menyaksikan kebakaran tersebut kepada Padang Ekspres mengatakan, ia melihat korban langsung meminta tolong untuk memadamkan api. ”Saat ketahui, api sudah membesar saja,” aku Ai. Hal senada juga dikatakan Anto. Ia mengetahui rumah milik Khadijah (salah seorang korban) telah terang akibat terbakar.

Upaya pemadaman yang dilakukan warga bersama petugas dari Dinas Kesejahteraan Sosial-Penanggulangan Bencana (DKS-PB) Kota Padang menemui kendala. Petugas pemadam kebakaran cukup kesulitan memadamkan api, karena kondisi rumah sangat rapat dan jalan sempit.

Selain itu, ramainya warga melihat kebakaran tersebut. Kepala DKS PB Kota Padang Harry Firdian yang memimpin pemadaman mengatakan, sumber api belum dapat dipastikan. Sedangkan kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta. Api dapat dipadamkan sekitar satu jam berikutnya. (mg7)

h1

Selasa Sore, Dua Kebakaran Terjadi

Juli 30, 2008
Rabu, 09 Juli 2008
Padang, Padek— Selang waktu dua jam, dua kebakaran terjadi di Kota Padang, masing-masing di Jl Gurita Ulak Karang dan di Kompleks PGRI Blok D No 21 RT03/RW)3 Kelurahan Kurao Pagang, pada Selasa kemarin. Meksi tidak menelan korban jiwa, namun dari kejadian itu para pemilik rumah mengalami kerugian materil puluhan juta rupiah.

Kebakaran di Ulak Karang terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, menyebabkan satu rumah  yang dihuni Soni (29), Wiraswasta bersama istrinya Meli (27) ludes dimakan si jago merah. Penuturan warga, kebakaran ini terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Waktu itu pemiliki rumah, Soni (29) tahun sedang tidak di rumah karena sedang bekerja di Solok.  Sedangkan istrinya sedang mengandung anak keduanya  pun tidak di rumah.

Berdasarkan pengakuan saksi, Jon (26), sebelum kebakaran  terjadi, kawasan Ulak Karang sedang mengalami pemadaman bergilir. “Entah apa penyebab pastinya belum jelas, yang pasti kami sempat  melihat kobaran api muncul dari dapur rumah Soni. Selang beberapa menit api membesar. Akhirnya kami bersama warga lainnya berusaha menyelamatkan barang milik korban. Sayangnya tidak semua barang milik korban dievakuasi,” tutur Jon usai pemadaman.

Pantauan Padang Ekspres di TKP di rumah yang dihuni Soni dan istrinya ini merupakan rumah kontrakan yang memiliki satu unit genset kecil. Saat kebakaran, benda tersebut ikut hangus terbakar, bersama bangunan rumah.
Kebakaran itu dapat dipadamkan selama setengah jam kemudian saat petugas pemadam kebakaran sampai di TKP.

Pemadaman itu dipimpin langsung Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial dan Penanggulangan Bencana (DKS-PB) Kota Padang Harry Firdian. Dikatakannya, kebakaran tersebut diperkirakan berasal dari ledakan api kompor gas. “Kerugian kejadian ini diperkirakan mencapai Rp20 juta,” jelasnya.

Kebakaran di Kompleks PGRI

Dua jam sebelumnya juga terjadi kebakaran di Kompleks PGRI Blok D No 21 RT03/RW)3 Kelurahan Kurao Pagang. Di tempat ini kebakaran tidak memakan korban besar. Sebab api berasal dari ledakan kompor. Jaspin (41), korban kebakaran saat itu, istrinya sedang memasak. Saat asyik menyelesaikan hidangan untuk malam, tiba-tiba tabung gas mengalami kebocoran. Beruntung kejadian itu tidak mengakibatkan api besar.

Sehingga saat api padam, petugas pemadam kebakaran hanya balik kanan. Sebab, pertolongan telah menyelamatkan rumah yang dihuni Jaspin dari api besar. Sementara itu Kanit Reskrim Polsekta Padang Utara Iptu Yulfahmi saat dihubungi Padang Ekspres mengatakan kebarakan itu disinyalir dari lilin. Sebab pada saat itu listrik padam. “Kerugian kejadian ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah,” terang Yulfahmi. (mg7)

h1

MAN dan MTsN Diserbu Siswa Baru

Juli 30, 2008
Rabu, 09 Juli 2008
Padang, Padek— Geliat penerimaan siswa baru (PSB) tidak hanya terjadi sejumlah SMP dan SMA, tetapi juga pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) dan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) yang berada di bawah naungan Departemen Agama (Depag).

Kendati tidak menerapkan sistem PSB online, tetapi dari pantauan Padang Ekspres sejumlah MAN dan MTsN di Kota Padang dipadati ratusan calon siswa baru. Mereka umumnya melihat pengumuman PSB, kemarin. PSB di Madrasah hanya menggunakan indikator kelulusan dengan nilai SKHUN untuk persyaratan masuk, tetapi juga ujian baca tulis Alquran dan praktik ibadah. Seperti di MAN 2 Padang dan MTsN Gunung Pangilun Padang.

MAN 2 Padang mengumumkan 289 siswa baru diterima dari 506 pelamar dari berbagai sekolah. Baik dari pesantren, MTsN maupun SMP.  Setiap siswa yang diterima, sejak kemarin sudah bisa melangsungkan pendaftaran ulang hingga hari ini.

Saat pendaftaran ulang, setiap siswa dikenakan biaya Rp900 ribu. Biaya tersebut digunakan untuk pembayaran uang pakaian yang telah disiapkan pihak sekolah. Reni (30), salah seorang orang tua siswa yang baru yang diterima di MAN 2 Padang mengeluhkan dengan harga tersebut.

“Biaya daftar ulang ini tidak dipampangkan di papan pengumuman. Saya baru tahu biaya saat melakukan pendaftaran,” tuturnya kesal. “Terpaksa saya pulang dulu mengambil uang ke rumah. Ini menghabiskan waktu saya. Uang tersebut, kata petugas untuk biaya pakaian,” tambahnya.

Ketua Panitia PSB MAN 2 Padang Yusmal Yani kepada Padang Ekspres mengatakan di MAN 2 Padang mengatakan, penentuan siswa diterima dan tidak dilihat dari nilai SKHUN. “Nilai SKHUN tinggi tidak menjamin seseorang diterima langsung pihak sekolah. Sebab saat pendaftaran, calon siswa harus mengikuti ujian ujian baca tulis Alquran dan praktik ibadah,” kata Yusmal yang sehari-hari menjabat sebagai Wakil Kepala Bidang Kesiswaan.

Ditegaskannya, penerimaan siswa baru di MAN 2 Padang tidak bisa menggunakan sistim online. Mereka harus mengikuti ujian secara manual. “Perankingan siswa diterima di sini dari hasil penggabungan nilai tes, SKHUN, dan nilai rapor siswa di sekolah sebelumnya dari semester satu hingga kelima,” tegasnya.

Yusmal menampik madrasah dijadikan pilihan kedua oleh orang tua dan calon siswa. Sebab sekolahnya hingga saat ini masih diminati banyak calon siswa. “Kebanyakan siswa yang masuk dari MAN 2 Padang atau Madrasah dari MTsN dan pondok pesantren. Sedangkan dari sekolah umum tidak banyak. Tahun MAN 2 Padang menerima siswa dari SMP hanya 69 dari 161 pendaftar.

Ditambahkannya penetapan pembelian pakaian seragam di sekolah, karena MAN 2 Padang memiliki standar model seragam. “Kita memiliki model seragam berbeda sekolah umum. Khusus untuk perempuan kita menggunakan mudawarah bukan jilbab. Pemakaiannya lebih rapi dan tidak mudah rusak,” jelas pria berkumis tebal ini.

Sementara itu suasana senada juga terlihat di MTsN Model Gunung Pangilun Padang. Di sekolah ini menerima 348 orang dari 1239 pendaftar. Pendaftar di sekolah ini banyak berasal dari SD negeri. Penerimaan di sekolah ini juga sama dengan MAN 2 Padang, dengan melakukan ujian tulis baca Alquran dan praktik sholat.

Dalam ujian itu, siswa diiklasifikasikan sangat lancar, lancar, tidak lancar, dan tidak bisa. “Calon siswa yang tidak bisa baca tulis baca Alquran tidak dapat diterima. Walaupun nilainya tinggi. Sedangkan calon siswa yang sangat lancar akan ditempatkan di kelas khusus untuk membinanya di kelas seni Alquran. Sebab di MTsN terdapat dua orang guru yang merupakan Qori dan Qoriah,” jelas Wakil Kepala Bidang Kesiswaan Amrizal N.

Ditambahkannya setiap siswa yang diterima dianjurkan membayar biaya pakaian Rp440 ribu untuk putra dan Rp480 ribu untuk putri. “Biaya pakaian itu  untuk memudahkan orang tua murid menyiapkan pakaian sekolah. Sebab waktu siswa dinyatakan diterima dengan waktu pertama sekolah sangat singkat,” terang Am.  (mg7)

h1

OP Migor Libatkan Parpol

Juli 30, 2008
Selasa, 08 Juli 2008
Padang, Padek— Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben) Kota Padang, kemarin, menggelar operasi minyak goreng (migor) di Kelurahan Durian Tigo Batang Kecamatan Kuranji. Di daerah Durian Tigo tersebut disediakan sekitar 1.000 liter migor dengan harga Rp6.800 per liter. Berbeda dari OP sebelumnya, di tempat ini pelaksanaan pembagian OP migor melibatkan DPD Partai Karya Perjuangan (Pakar Pangan) Kota Padang.

“Keterlibatan parpol baru ini karena adanya keinginan dari pimpinan partai untuk ikut berpartisipasi menyalurkan migor murah pada warga miskin. Sebab, kita masih belum bisa memastikan kawasan tertentu itu jumlah warga miskinnya. Sehingga peran serta parpol ini sangat membantu. Sebab mereka berada lebih dekat dengan masyarakat,” jelas Kadisperindagtamben Kota Padang Heryanto Rustam saat ditemui Padang Ekspres di ruang kerjanya.

Pelaksanaan seperti ini, sebutnya, pernah dilaksanakan sebelumnya di beberapa tempat. ”Tidak hanya parpol, akan tetapi juga diikuti organisasi kepemudaan (OKP), pramuka, remaja masjid dan lain sebagainya,” tambah Heryanto. Di waktu bersamaan OP Migor juga dilaksanakan di Kecamatan Bungus Telukkabung dipusatkan di Jalan Raya Padang-Painan depan kantor Pos Bungus. “Khusus untuk Bungus kita menurunkan petugas dari Disperindagtamben dan Kecamatan,” tambah Heryanto.

Salah seorang warga Eni (27) mengaku sempat ragu dengan adanya beberapa atribut partai Pakar Pangan saat OP berlangsung di Kantor lurah. “Awak sangko partai nan punyo minyak. Kironyo lai pamerintah juo,” akunya. Ketua DPD Pakar Pangan Kota Padang Nofriadi mengatakan keterlibatan dalam OP semata hanya untuk membantu pemerintah menyalurkan migor. “Kita hanya sekadar memperlihatkan keberadaan partai di tengah masyarakat. Tidak ada maksud lainnya,” terang Nofriadi. (mg7)

h1

186 Petenis Junior Berlaga

Juli 30, 2008
Selasa, 08 Juli 2008
Padang, Padek— Kejuaraan Nasional (Kejurnas) tenis junior “Piala Semen Padang”, untuk kelompok umur 10, 12, 14, 16 dan 18 Tahun dengan nomor pertandingan tunggal dan ganda serta kelompok putera dan puteri yang digelar Pengprov PELTI Sumatera Barat, resmi dimulai.

Kejurnas tenis junior yang berlangsung 7-13 Juli 2008 di Lapangan Tenis PT Semen Padang (PTSP) Indarung ini memperebutkan trophy, piagam penghargaan dan uang pembinaan total Rp50.000.000.

Direktur Litbang PT SP, Tresdi Arma didampingi Sekretaris Pengprov PELTI Sumbar, Idrieffouny Indra dan Ketua Panitia Pelaksana Kejurnas, Marpindo Sehan yang membuka secara resmi Kejurnas itu, Senin (7/7) menyebutkan kejuaraan ini adalah turnamen diakui PELTI (TOP) tahun 2008, sebagai bagian dari program kerja Pengprov PELTI Sumbar.

“Kita berharap dengan dilaksanakannya Kejurnas ini dapat menghasilkan bibit-bibit pemain tenis yang tangguh dan mengharumkan nama Sumbar ke depan. Kejurnas ini juga dapat dimanfaatkan sebagai ajang untuk mengukur kemampuan petenis junior Sumbar dengan petenis junior lainnya yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, bahkan negara tetangga, Malaysia,” tandas Tresdi.

Tresdi juga mengingatkan kepada petenis junior Sumbar untuk bisa memetik setiap momen Kejurnas ini. Bila menang, jadikan semangat untuk lebih giat berlatih dan bila kalah, jadikan kekalahan itu sebagai motivasi untuk bisa lebih baik pada masa yang ada datang. Kejurnas ini juga dapat menjadi kesempatan untuk menambah pengalaman bertanding.

”Ada yang pada saat latihan cukup bagus, namun pada saat bertanding, mentalnya tidak siap,” lontarnya.
“Melalui Kejurnas ini kita juga dapat mengoreksi sejauhmana kelemahan-kelemahan kita, sehingga pada saat tampil pada turnamen dikemudian hari, petenis junior kita lebih siap. Dan, satu hal yang tak lupa, kejurnas ini merupakan momen untuk bersilaturahmi antara petenis dan official. Selamat bertanding dan tunjukkanlah prestasi terbaik serta sportivitas yang tinggi,” imbuh Tresdi memberi semangat.

Ketua Panitia Pelaksana Kejurnas, Marpindo Sehan menyampaikan kejurnas ini disponsori PTSP dalam rangka HUT Pengambilalihan PT Semen Padang ke- 50, yang jatuh pada 5 Juli 2008. Peserta yang akan bertanding berjumlah 186 orang, berasal dari Jakarta, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, Lampung, Palembang, Pematang Siantar, Sumbar serta 1 orang dari Malaysia.

“Turnamen ini diharapkan bisa menjadi ajang pembibitan dan memberi kesempatan petenis yunior menambah jam terbang. Dan, turnamen ini akan menggunakan sistem gugur. Kita berharap turnamen ini akan berlangsung menarik,” ujarnya. (mg7)

h1

6 Kebakaran Warnai Pemadaman Listrik

Juli 30, 2008
Selasa, 08 Juli 2008
Padang, Padek-– Selama pemadaman listirk bergilir berlangsungnya di Kota Padang sejak Mei 2008 lalu, berimbas dengan munculnya berbagai insiden, kendati tidak berhubungan secara langsung. Selain alat elektronik banyak rusak, usaha kegiatan perekonomian pun terganggu, tindakan kriminal dan kebakaran disebabkan mati lampu juga terjadi.

Saat Padang Ekspres mendatangi markas komando Pemadaman Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (PKPB) di Dinas Kesejahteraan Sosial dan Penanggulangan Bencana (DKS-PB) Kota Padang, hingga kemarin, setidaknya telah terjadi enam kebakaran yang disebabkan lampu mati.

Kebakaran itu dipicu penggunakan alat penerangan alternatif saat lampu padam. Pada umumnya alat penerangan yang digunakan berupa lilin, lampu minyak dan juga pengaruh naiknya spaning listirk. Akibat dari keselururan kebakaran itu, masyarakat mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Awak rangkaian kebakaran terjadi pada Jumat (6/6) sekitar pukul 13.40 WIB di gedung Bapedalda  Sumbar. Sehari setelah itu, sekitar pukul 12.15 WIB,  kejadian serupa juga dialami warga  perumahan di kawasan Alai Parak Kopi.

Dua minggu berikutnya kebakaran terjadi di rumah warga, Jl Makasar Gates Kelurahan Gaung Kecamatan Lubuk Begalung, ludes dilalap si jago merah Jumat dini hari (20/6). Kemudian  (24/6) sekitar pukul 12.15 WIB, kebakaran akibat pemadaman bergilir dari konsleting listrik juga terjadi pada salah satu Lembaga kursus bahasa Asing di Jl A Yani.

Sedangkan Juli ini, kebakaran akibat naiknya spaning saat lampu hidup mati, terjadi di salah satu rumah di kawasan Jl Teknologi  Siteba Padang. Perisitiwa itu berlangsung Jumat (4/7) dini hari sekitar pukul 00.18 WIB. Terakhir kebakaran akibat lilin saat pemadaman bergilir di rumah makan di Kompleks UNP Minggu malam lalu (6/7).

Kepala DKS-PB Kota Padang melalui Kabid PKPB Ardisyaf mengatakan kebakaran selama pemadaman bergilir disebabkan warga menggunakan alat penerangan alternatif. Di antaranya berupa lilin, dan lampu minyak. “Sebetulnya hal ini bukan suatu yang baru. Hanya saja saat pemadaman bergilir itu terjadi masyarakat selalu lalai, lengah, lupa (3L),” kata Ardisyaf.

Ditambahkannya, pemakaian lilin atau lampu minyak dulunya juga sering dilakukan orang. Hanya saja, saat itu masyarkat lebih cenderung lebih hati-hati. “Saat ini warga kita agak lengah dalam penggunaan alat penerangan itu.  Mereka saat tidur lupa mematikan lilin dan lampu tersebut. Sehingga tanpa sadar, lilin sudah meleleh di bagian benda yang mudah terbakar.   Begitu juga lampu minyak itu meledak menyambar benda empuh oleh si jago merah,” terang Ardi syaf.

Disarankan Ardi, masyarakat saat lampu padam di malam hari jangan lengah menggunakan alat penerangan alternatif. Selain itu, khusus pemakaian lilin mesti menggunakan benda pelindung. Supaya lilin tidak jatuh dan menimpa benda-benda makan api.

Tempat terpisah Kapoltabes Padang melalui Kasatreskrim Kompol Hendri Budiman didampingi Wakasatreskrim AKP Hasanuddin mengatakan, tidak semua kebakaran akhir-akhir ini disebabkan pemadaman begilir. “Ada juga kebakaran itu disebabkan ulah manusianya dan ada pula disebabkan alat penerangan alternatif,” kata AKP Hasanuddin.

Akan tetapi saat kebakaran pada lampu mati, tambah, Hasanudin, pada umumnya disebabkan pemadaman tersebut. Seperti halnya penggunaan alat penerangan alternatif, dan spaning tegangan listrik yang tidak terkontrol.   (mg7)

h1

Maidestal-Zahirwan Sepakat Berdamai

Juli 30, 2008
Selasa, 08 Juli 2008
Padang, Padek— Kasus dugaan penghinaan, antara Anggota DPRD Kota Padang dari Fraksi PPP Maidestal Hari Mahesa dengan staf Kesbangpol Kota Padang Zahirwan Tanjung berakhir dengan perdamaian kemarin. Perdamaian itu dilakukan atas kesepakatan kedua belah pihak yang terjadi dari buntut pengrusakan bendera PPP pada bulan lalu (14/6). Perdamaian dilakukan di salah satu cafe kawasan Kompleks GOR Agus Salim.

Pelaporan Zahirwan Tanjung yang dilakukan Maidestal Hari Mahesa secara pribadi itu terkait adanya dugaan kasus penghinaan setelah adanya pengrusakan bendera PPP. Saat itu, Maidestal Hari Mahesa melaporkan staf Kesbangpol Kota Padang ini dengan dugaan kasus penghinaan. Maidestal Hari Mahesa saat itu tidak terima atas sikap terlapor yang mengeluarkan kata-kata yang tidak menyenangkan.

Akibatnya, Esa panggilan akrab Maidestal Hari Mahesa, meminta mempertanggungjawaban hal itu dengan melaporkan insiden ke Poltabes Padang. Laporannya tercatat dengan nomor polisi, LP/1211/K/VI/2008-Tabes dengan terlapor Zahirwan Tanjung.

“Kita tidak mau peristiwa kecil yang terjadi tempo hari menodai persahabatan yang telah dibina sejak beberapa tahun lalu. Kemudian setelah saya mendapatkan keteguhan hati ini saat usai shalat malam dan segera mengakhiri pertikaian ini,” terang Maidestal Hari Mahesa usai prosesi perdamainnya kemarin. Perdamaian itu dihadiri juga Ketua Forum Kajian Sosial (Forkas) Sumbar Sulaimon didampingi salah pengurus lainnya Yusak David.

“Kita juga berterima kasih sekali dengan adanya kesediaan dari rekan-rekan Forkas untuk menjadi mediasi pergeseran yang terjadi beberapa waktu lalu. Kita juga senang atas kesediaan Zahirwan Tanjung untuk kembali merajut persahabatan yang erat sebelumnya,” tambah Esa.

Sementara saat bersamaan, Zahirwan Tanjung yang menerima itikad baik perdamaian ini mengaku bangga dengan sikap jiwa besar seorang wakil rakyat Maidestal Hari Mahesa. “Tidak usahlah kita memperuncing masalah. Lagi pula, hal itu hanya sebuah gejolak emosi sesaat. Untuk itu, ada baiknya perselisihan selama ini diakhiri dengan persahabatan yang lebih kental,” terang Zahirwan.

Ditambahkannya, Parpol Islam di mata rakyat sangat baik. Jika parpol Islam memicu perselisihan, maka tidak tertutup kemungkinan perselisihan lebih besar di tingkat rakyat. “Mudah-mudahan setelah perdamaian ini diikuti pula niat baik dari DPW PPP Sumbar mencabut laporannya terhadap pengrusakan bendera PPP Juni lalu. Namun semua itu tergantung kebijakan pimpinan kedua lembaga,” pungkas  Maidestal Hari Mahesa diamini Zahirwan Tanjung.

Perdamaian tersebut dilanjutkan dengan pencabutan laporan nomor polisi yang sebelumnya diterima pihak Poltabes Padang. “Setelah kita sepakat berdamai, maka saya akan lanjutkan dengan mencabut laporannya di Mapoltabes Padang besok (hari ini, red). (mg7)

h1

Listrik Hidup Mati, Rumah Terbakar

Juli 12, 2008
Sabtu, 05 Juli 2008
Padang, Padek— Aksi pemadaman listrik secara bergilir, ternyata diduga kembali berdampak kebakaran di tengah masyarakat. Kali ini, si jago merah melalap satu unit rumah beserta sepeda motor di kawasan Jl Teknologi IV No 2 Siteba Jumat dini hari (4/7). Beruntung peristiwa naas yang terjadi sekitar pukul 00.30 WIB itu tidak menghilangkan nyawa sipenghuni rumahnya.

Sebelumnya, kebakaran yang sama juga terjadi Jorong Talago Nagari Guguk Kecematan Gunung Talang Kabupaten Solok pada Jumat malam (27/6). Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 21.00 WIB. Akibatnya korban, Lismawati (45), kehilangan tiga petak rumahnya dengan kerugian sekitar Rp30 juta. Kebakaran itu karena korban menggunakan lilin sebagai alat penerangan.

Peristiwa itu bermula dari pemadaman bergilir di kawasan Siteba sekitar pukul 10.00 WIB.  Termasuk rumah yang dihuni Joni Putra (40). Lama menunggu listrik kembali menyala, akhirnya Joni dan keluarga memutuskan untuk tidur. “Biarlah listrik ini mati, besok pagi akan nyala lagi. Makanya kami saat itu tidur,” kata Joni menceritakan kronologi kejadian kepada petugas pemadam kebakaran pada malam itu.

Karena pemadaman itu, lanjut Joni, ia membuka sebagian colokan listrik rumahnya. “Saat listrik kembali hidup, listrik sempat mengalami tengangan tinggi,” sambung beberapa orang warga.Berapa saat kemudian terdengar suara letupan di salah satu kabel dari rumah bagian dapur. Tidak berselang lama, bunyi letupan itu menyemburkan api besar di salah satu bagian dinding dapur yang beralamat di Jl Teknologi IV No 2 Siteba.
Joni terjengkang.

Ia berusaha keras memadamkan api. Sayangnya, si jago merah tidak kalah cepat. Pria 40 tahun ini bersama warga berusaha mengevakuasi sebagian isi rumah, namun sepeda motor jenis astrea Prima miliknya tidak berhasil diselamatkan. Sementara itu, petugas pemadam kebakaran dari Dinas Kesejahteraan Sosial dan Penanggulangan Banjir dan Bencana (DKS-PBB) Kota Padang juga berusaha memadamkan kegilaan si jago merah.

Apa dinyana, kekuatan tujuh armada itu hanya berhasil menyelamatkan isi rumah bagian depan. Sedangkan bagian dapur dan sepeda motor di dalamnya terpaksa direlakan mengabu. Kabid Pemadaman Kebakaran dan Penanggulangan Banjir dan Bencana (DKS-PBB) Ardisyaf saat dihubungi Padang Ekspres mengatakan kebakaran malam itu diduga dari konsleting aliran listrik. Kerugian akibat kejadian itu ditaksir sekitar Rp20 jutaan.  (mg7)